BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik
seorang guru harus mempunyai konsep pendekatan agar pesan atau materi yang
diajarkan tersampaikan kepada peserta didik. Seain itu pendekatan materil yang
dilakukan yaitu pendekatan pembelajaran Matematika di mana dalam menyajikan
konsep matematika melalui konsep matematika lain yang telah dimiliki siswa.
Pendekatan pembelajaran
merupakan strategi yang dapat memperjelas arah yang ditetapkan sering kali juga
disebut kebijakan guru atau pengajar agar mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan
pendekatan yang dilakukan guru yaitu untuk mempermudah pemahaman siswa atas
materi pelajaran yang diberikannya dengan berbeda penekanannya.
Dalam konteks pendidikan formal, kegiatan
belajar mengajar merupakan kegiatan yang pokok. Kegiatan belajar mengajar
merupakan proses interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan
pengajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru merupakan faktor dominan dan
paling bertanggung jawab atas terselenggaranya proses belajar mengajar yang
efekif. Maka dari itu guru sebagai pendidik harus mengajarkan ilmu yang
dimiliki dengan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat.
Seperti dalam pengajaran matematika, diperoleh adanya perbedaan antara cara
pembahasan program pengajaran matematika tradisional dengan cara pembahasan
program pengajaran matematika modern. Sebelum ada program pengajaran matematika
dengan metode-metode yang sekarang ini atau sering disebut metode modern,
pelajaran matematika SLTP dan SMA digunakan metode pendekatan formal. Pendidikan matematika berkembang dengan pesatnya
akibat dari penemuan pendekatan yang terbaik dalam pembelajaran matematika.
Perkembangan pendekatan pembelajaran matematika itu dipicu oleh adanya
sederetan masalah pada siswa yang berkenaan dengan prestasi belajarnya.
Penemuan solusi masalah dari aspek ini memungkinkan adanya beberapa pendekatan
yang dilakukan para akar pendidikan matematika.
Untuk mengetahui cara pendekatan formal dan pendekatan
informal dalam mengajar matematika maka harus mengetahui dan mempelajari apa
yang dimaksud dengan pendekatan formal, informal, intuitif, analitik,
dan sintetik serta bagaimana
menerapkannya dalam menyelesaikan masalah berwujud soal.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematika
2.
Pendekatan Formal dan Penerapannya dalam
Pembelajaran Matematika
3.
Pendekatan Informal dan Penerapannya
dalam Pembelajaran Matematika
4.
Pendekatan Intuitif dan Penerapannya dalam
Pembelajaran Matematika
5.
Pendekatan Analitik dan Penerapannya
dalam Pembelajaran Matematika
6.
Pendekatan Sintetik dan Penerapannya
dalam Pembelajaran Matematika
1.3
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran matematika
2.
Untuk mengetahui pendekatan formal,
kelebihan dan kekurangan, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika
3.
Untuk mengetahui pendekatan informal,
kelebihan dan kekurangan, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika
4.
Untuk mengetahui pendekatan intuitif,
kelebihan dan kekurangan, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika
5.
Untuk mengetahui pendekatan analitik,
kelebihan dan kekurangan, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika
6.
Untuk mengetahui pendekatan sintetik,
kelebihan dan kekurangan, dan penerapannya dalam pembelajaran matematika
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendekatan Pembelajaran Matematika
Pendekatan pembelajaran merupakan strategi yang dapat memperjelas arah yang
ditetapkan sering kali juga disebut kebijakan guru atau pengajar agar mencapai
tujuan pembelajaran. Tujuan pendekatan yang dilakukan guru yaitu untuk
mempermudah pemahaman siswa atas materi pelajaran yang diberikannya dengan
berbeda penekanannya. Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai cara yang ditempuh
oleh guru dalam melakukan pembelajaran yang direncanakan agar siswa memahami
konsep yang sedang dipelajarinya.
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai suatu konsep atau prosedur yang
digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang pelaksanaannya memerlukan satu atau lebih metode
pembelajaran. Sementara itu, metode pembelajaran adalah cara yang dapat
digunakan untuk membelajarkan suatu bahan pelajaran yang pelaksanaannya
memerlukan satu atau beberapa teknik. Teknik pembelajaran adalah cara yang
sistematis melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk melaksanakannya diperlukan
keahlian dan bakat tertentu misalnya teknik menjelaskan teknik bertanya, teknik
memecahkan suatu masalah.
Pendidikan matematika berkembang dengan pesatnya
akibat dari penemuan pendekatan yang terbaik dalam pembelajaran matematika.
Perkembangan pendekatan pembelajaran matematika itu dipicu oleh adanya
sederetan masalah pada siswa yang berkenaan dengan prestasi belajarnya.
Penemuan solusi masalah dari aspek ini memungkinkan adanya beberapa pendekatan
yang dilakukan para akar pendidikan matematika.
2.2 Pendekatan Formal dan
Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika
Pengajaran matematika pada umumnya dengan sistem
formal, yakni sistem deduktif formal yang disusun atas unsur-unsur yang tidak
didefinisikan aksioma, definisi dan teorema atau dalil yang telah dibuktikan
kebenarannya. Pendekatan
formal adalah suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara membuat logika yang
disusun secara sistematis terlebih dahulu.
Sebelum adanya program
pengajaran matematika modern, geometri diajarkan di SMP dan SMA secara deduktif
formal. Pengajarannya mirip dengan apa yang diajarkan oleh Euclid dua ribu
tahun yang lalu di Yunani. Cara deduktif itu sesuai dengan sistemnya. Suatu
sistem formal dengan unsur-unsur atau istilah-istilah yang tidak didefinisikan,
kemudian dibuat definisi-definisi mengenai unsur-unsur atau istilah-istilah itu
dan ditetapkan sejumlah anggapan dasar atau aksioma yang merupakan
pernyataan-pernyataan mengenai unsur-unsur tersebut. Fakta-fakta atau
dalil-dalil dalam sistem ini menyusul sebagai konsekuensi logis dengan
penalaran deduktif.
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan
Formal
Kelebihan pendekatan formal diantaranya :
Dapat membuktikan kebenaran dari suatu rumus
Dapat menyelesaikan soal-soal dengan langkah-langkah yang terstruktur
Dapat membuktikan kebenaran dari suatu rumus
Dapat menyelesaikan soal-soal dengan langkah-langkah yang terstruktur
Kelemahan pendekatan formal diantaranya :
Menggunakan waktu yang sangat lama
Tidak praktis dalam menyelesaikan soal-soal
Menggunakan waktu yang sangat lama
Tidak praktis dalam menyelesaikan soal-soal
Penerapan Pendekatan Formal dalam Mencari Rumus Volume Bola
Sebelum
menjelaskan rumus volume dari suatu
bola, perlu dikenalkan terlebih dahulu bentuk dari suatu bola. Definisi Bola:
“bola adalah himpunan titik-titik yang jaraknya terhadap titik tertentu (pusat)
adalah sama”. Permukaan bola atau titik disebut juga bidang bola. Ruas garis
yang berawal dari bidang bola melalui pusat bola dan berakhir pada bidang bola
disebut garis tengah bola atau diameter bola. Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui benda-benda yang memiliki bentuk
berupa bola. Dengan ciri-ciri hanya mempunyai 1 bidang sisi, tidak mempunyai sudut dan tidak mempunyai rusuk.
Volume Bola = ʃ Luas Permukaan BolaVolume Bola = ∫ 4. π. r2 dr
Volume Bola = 4. π. ∫ r2 dr
Volume Bola = 4. π. ( 1/3 r3 )
Volume Bola = 4/3 π. r3 << TERBUKTI
Sehingga berlaku sebaliknya, jika mencari luas permukaan bola yaitu dengan cara mendiferensialkan volume bola. Atau bisa juga dengan cara seperti berikut:
Luas bola = 4 x Luas lingkaran
= 4 x π x r2
Contoh soal:
Hitung volume bola yang dapat dibuat dengan menggunakan lingkaran yang luasnya 25 cm2!
Luas bola = 4πr2
= 4 x 25
= 100 cm3
2.3 Pendekatan Informal dan Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika
Pendekatan informal merupakan penyimpangan dari pendekatan formal. Dalam
pendekatan ini teorema-teorema atau rumus-rumus matematika diberikan kemudian
digunakan untuk menyelesaikan masalah tanpa menurunkan atau membuktikan
terlebih dahulu.
Pendekatan informal merupakann kebalikkan dari pendekatan formal. Jika
pembahasan suatu bagian dari sistem formal. Sebagai contoh, misalnya seorang
guru ingin mengenalkan suatu rumus dan menggunakannya untuk menyelesaikannya
soal-soal tanpa menurunkannya atau membuktikannya terlebih dahulu kebenarannya.
Pendekatan informal lebih menekankan mengenai aplikasi atau penggunaan
suatu rumus kedalam suatu soal tanpa membuktikan kebenaran rumus tersebut atau
dari mana rumus tersebut berasal, dimana hal ini bertentangan dengan aturan
yang harus ditempuh dalam suatu sistem formal.
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan
Informal
Beberapa
kelebihan dari pendekatan informal diantaranya :
· Lebih
praktis,lebih mudah dalam mengerjakan soal menggunakan rumus cepat
· Waktu
yang digunakan luas,karena hanya memperkenalkan rumus-rumus
· Tidak
dibutuhkan biaya dalam pendekatan ini
Beberapa
kelemahan dari pendekatan informal di antaranya :
· Tidak
dapat mengetahui asal-usul rumus yang digunakan
· Memerlukan
persiapan yang lebih matang,persiapan untuk menghafal rumus-rumus.siswa dan
guru di tuntut menghafal rumus-rumus yang berkaitan dengan penyelesaian
soal-soal
· Keberhasilan
pendekatan informal sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti
persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri,semangat, antusiasme, motivasi, dan
berbagai kemampuan seperti kemampuan menyampaikan materi agar menarik dan
sampai pada peserta didik.
·
Kemampuan yang dimiliki siswa akan
terbatas pada apa yang diberikan guru.
Penerapan pendekatan informal dalam mencari luas permukaan bola
Sebagai contoh, misalnya mengenalkan suatu rumus dan menggunakannya untuk
menyelesaikan soal-soal tanpa menurunkannya atau membuktikan terlebih dulu
kebenarannya. Karena rumus-rumusnya secara langsung diberikan oleh guru yaitu
rumus Luas permukaan bola : Sebuah bola yang berjari-jari R memiliki luas permukaan L= 4πR2
Contoh Soal :
Berapa luas bola, jika diketahui jari-jari bola
adalah 7 cm ?
Jawab : Diketahui jari jari bola = 7 cm ; π = = 3,14
Luas = 4 π r 2
= 4 x 3,14 x (7cm)2
= 615,44 cm2
2.4 Pendekatan Intuitif dan
Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika
Selain dari penalaran induktif
dan deduktif, ada lagi kegiatan berpikir lain yang dinamakan berpikir intuitif.
Intuitif
dalam bahasa indonesia berarti intuisi. Intuitif itu berdasarkan dengan intuisi
yang berarti bisikan atau gerakan hati untuk mengerti dan mengetahui sesuatu
tanpa berpikir. Maka, Pendekatan intuitif adalah suatu bentuk pemecahan masalah
dalam mengajar atau proses belajar mengajar dengan menggunakan bisikan atau
gerakan hati untuk mengerti dan mengetahui sesuatu tanpa berpikir terlebih
dahulu yang biasanya berbentuk permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan intuitif merupakan
sebuah bentuk lain dari pendekatan induktif. Pengajaran matematika
dengan pendekatan intuitif dan induktif hanya berbeda dalam contoh-contohnya.
Dalam cara intuitif contoh-contoh yang diberikan biasanya berbentuk permainan,
keadaan, atau persoalan sehari-hari yang menarik yang memuat konsep matematika
yang akan diajarkan.
Pengetahuan intuitif pada hakikatnya
merupakan pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman langsung seseorang dan
menghadirkan pengalaman serta pengetahuan yang lengkap bagi orang tersebut.
Pengetahuan jenis ini bersifat subyektif, sebab hanya dialami oleh orang
tersebut (Russell, 2010).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pendekatan intuitif, yaitu:
1. Faktor guru
Seorang
siswa tidak akan berpikir intuitif bila mereka tidak pernah melihat bagaimana gurunya
berpikir intuitif.
2. Penguasaan
bahan
Siswa yang
menguasai bidang ilmu tertentu akan lebih sering berpikir intuitif dibandingkan
dengan siswa yang tidak menguasainya.
3. Struktur
pengetahuan
Memahami
struktur atau seluk-beluk suatu bidang ilmu memberi kemungkinan yang
lebih besar untuk berpikir intuitif. Dalam aritmatika misalnya, siswa
ditekankan agar terampil dalam penggunaan operasi bilangan.
Ciri-ciri
siswa yang berpikir intuitif:
- Langsung menemukan jawaban tertentu tanpa menggunakan informasi secara sistematis.
- Cenderung untuk memecahkan suatu soal dengan jalan coba-coba (trial-and-error)
- Mudah melompat-lompat dari cara penyelesaian yang satu ke penyelesaian yang lain.
- Memperhatikan keseluruhan masalah.
- Mempercayai “hunches” atau petunjuk perasaan.
- Mempertahankan jawabannya atas dasar cocoknya jawaban itu dengan hal-hal yang lain, jadi tidak berdasarkan metode yang digunakan.
Kelebihan
dan Kekurangan Pendekatan Intuitif
Kekuatan pendekatan ini
adalah lebih menarik minat belajar murid karena diperkenalkan melalui
contoh-contoh keadaan sehari-hari dalam kehidupannya.
Kelemahan pendekatan
ini adalah lebih banyak menyita waktu. Karena siswa akan berusaha untuk
memahami soal yang diberikan dan menggunakan nalar dalam menjawab soal tersebut.
Penerapan pendekatan intuitif dalam mencari
Contoh
pendekatan intuitif misalnya anak kembar. Pada hari ulang tahun yang ke 9, dua
anak kembar Dida dan Dodi menerima hadiah uang dari bibinya. Dida diberi
Rp.7.000,- dan Dodi Rp.1.000,-. Tentu saja Dodi merasa tak senang. Dihampirilah
bibinya sambil melakukan protes.
“ Bibi
sangat sayang kepada Dodi dan Dida. Tetapi pembagian hadiah diatur menurut
kemauan bibi sendiri. Pada ulang tahun yang ke 9 ini Dida diberi Rp.7.000,- dan
Dodi Rp.1.000,- . Pada ulang tahun yang ke sepuluh nanti, Dida akan diberi
Rp.6.000,- dan Dodi Rp.2.000,-. Demikian seterusnya, tiap tahun hadiah untuk
Dida berkurang Rp.1.000,- sedang untuk Dodi bertambah Rp.1.000,- hingga ulang
tahunnya yang ke 15. Sesuai dengan rencana bibi itu, berapa yang akan diterima
kedua anak kembar itu pada hari ulang tahunnya yang ke11, ke12, ke 13, ke 14
dan ke 15?
2
Berapa jumlah uang hadiah seluruhnya
yang harus diberikan bibi sampai ulang tahun anak kembar yang ke 15?.
Berapa jumlah hadiah yang diterima
oleh kedua anak masing-masing sampai ulang tahun yang ke 15? Tentukan jumlah 7
ribu yang pertama.
Tiap urutan
bilangan itu mempunyai bilangan pertama. Jika sebuah bilangan dari urutan itu
diketahui, bilangan berikutnya dapat ditentukan dengan menambah sebuah bilangan
tetap tertentu. Bilangan tetap itu bisa positif, nol dan negatif. Jumlah urutan
bilangan tersebut di sebut dengan deret aritmatika. Konsep deret aritmatika
diperoleh murid secara intuitif melalui penalaran induktif. Sesudah membahas
contoh dan melakukan serangkaian kegiatan baru diberikan konsep deret
aritmatika.
Intuisi
bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Bahwa intuisi yang dialami oleh
seseorang bersifat khas, sulit atau tak bisa dijelaskan, dan tak bisa
dipelajari atau ditiru oleh orang lain. Bahkan seseorang yang pernah memperoleh
intuisi sulit atau bahkan tidak bisa mengulang pengalaman serupa. Kebenaran
yang diperoleh dengan pendekatan intuitif disebut sebagai kebenaran intuitif.
Kebenaran intuitif sulit untuk dipertanggung jawabkan, sehingga ada-ada
pihak-pihak yang meragukan kebenaran macam ini.
2.5 Pendekatan Analitik dan
Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika
Pendekatan
analitik seringkali digunakan dalam pemecahan masalah matematika. Pembahasan
topik matematika dikatakan menggunakan pendekatan analitik jika pembahasan
dimulai dari hal yang belum diketahui sampai ke hal yang sudah diketahui dan
akhirnya menghasilkan apa yang ingin diketahui. Dengan demikan, pendekatan
analitik adalah pendekatan dimana pembahasan bahan pelajarannya dimulai dari
hal yang belum diketahui ke hal yang sudah diketahui. Untuk pendekatan analitik, masalah yang dipersoalkan diuraikan
atas bagian-bagiannya sehingga terlihat jelas hubungan antara bagian-bagian
yang belum diketahui, kemudian dicari langkah-langkah yang mengaitkan hal yang
belum diketahui dengan hal-hal yang sudah diketahui dan akhirnya sampai padahal
yang dikehendaki.
Pendekatan
analitik merupakan pendekatan yang logis karena setiap langkahnya selalu beralasan. Hal ini memungkinkan tercapainya
pemahaman siswa. Namun tidak semua materi
ajar matematika dapat dilakukan dengan pendekatan ini. Ketika melakukan
kegiatan analitik, anak banyak diberikan kesempatan untuk:
(1) Membaca dengan kritis;
(2) Meningkatkan daya analisis;
(3) Mengembangkan kemampuan
observasi/mengamati;
(4) Meningkatkan rasa ingin tahu ,
meningkatkan kemampuan bertanya dan refleksi;
(5) Metakognisi;
(6) Melakukan diskusi.
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan
Analitik
Kelebihan pendekatan
analitik ialah pendekatan ini merupakan pendekatan yang logis dan
menyakinkan. Tiap langkah yang di lakukan selalu beralasan, sehingga pemahaman
dapat dicapai.
Kelemahan pendekatan
analitik ialah tidak semua bahan pelajaran dapat dilakukan dengan
pendekatan analitik. Kadang-kadang pembahasan dengan pendekatan analitik
memerlukan prosedur yang panjang.
Penerapan Pendekatan Analitik Dalam Mencari Volume Balok

A,B,C, D,E,F,G,H disebut titik sudut.
AB, BC,CD,DA,AE,DH,CG,BF, EF,FG,GH,HE disebut rusuk.
ABCD,ABEF,ADHE, BCGF, CDHG,EFGH disebut sisi.
AC,BD,DE,AH,DG,CH,FH,EG,CF,BG,AF,BE disebut diagonal sisi.
AG,CE,BH,DF disebut diagonal ruang.
ACGE, BDHF, BECH,BGAH, AFDG,CFDE disebut bidang diagonal.
Komponen – komponen balok tersebut semua telah kita ketahui, sedangkan menentukan volume dengan pendekatan analitik belum kita ketahui, jadi volume balok adalah:
Volume Balok = panjang x lebar x tinggi
= p x l x t
Contoh soal:
Suatu balok memiliki luas permukaan 198 cm2. Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm, tentukan volume balok tersebut.
Penyelesaian :
Sebelum menentukan volume balok harus menentukan panjang balok terlebih dulu :
Luas permukaan balok = 2.{p.l + l.t + p.t }
198 cm2 = 2.{p.6 + 6.3 + p.3}
198 cm2 = 2. {6p +18 + 3p}
198 cm2 = 2. {9p + 18 cm2}
198 cm2 = 18 p cm + 36 cm2
18p cm = 198cm2 – 36 cm2
18p cm = 162 cm2
p = 162 cm2: 18 cm
p = 9 cm
Volume Balok = p x l x t = 9 cm x 6 cm x 3 cm = 162 cm3.
2.6 Pendekatan Sintetik dan
Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika
Pendekatan
sintetik merupakan pendekatan yang kebalikan dengan pendekatan analitik. Pembahasan
permasalahan matematika dengan pendekatan sintetik mulai dari hal yang diketahui
akhirnya sampai pada yang ingin diketahui. Pada pendekatan sintetik ini,
prosedur yang ditempuh dimulai dari apa yang diketahui dalam masalah yang
sedang dipersoalkan, kemudian mencari keterkaitannya dengan hal-hal yang belum
diketahui dalam masalah itu tetapi diperlukan dan akhirnya sampai kepada hal
yang dikehendaki.
Pendekatan sintetik juga merupakan pendekatan yang logis, pada umumnya
pembahasan dengan pendekatan sintetik lebih singkat dari pembahasan dengan
pendekatan analitik.
Ketika melakukan kegiatan sintetik, anak banyak diberikan kesempatan untuk
:
§ Mengemukakan
ide-ide melalui tanya-jawab (brainstorming);
§ Melakukan
spekulasi, membuat hipotesis, mengembangkan ide-ide (ekspansi), melakukan
modifikasi, membuat analogi, dan membuat prediksi.
Kelebihan
dan Kekurangan Pendekatan Sintetik
Kelebihan pendekatan sintetik adalah :
Ø Merupakan
pendekatan yang logis, seringkali pembahasan dengan pendekatan sintetik lebih
singkat daripada analitik.
Ø Penggunaan
kombinasi dari kedua pendekatan tersebut akan mengurangi kelemahan pendekatan
analitik.
Kelemahan dari pendekatan sintetik adalah :
Tidak menjamin pengertian murid mengenai bahan yang dipelajari.
Seorang murid yang benar menyelesaikan soal tertentu dengan benar mungkin saja hanya karena hafal langkah-langkah yang harus ditempuhnya tanpa memiliki pengertian. Jika demikian, menghafal langkah-langkah penyelesaian berbagai macam soal makin lama akan menjadi beban yang makin berat. Bila murid itu harus menyelesaikan sebuah bentuk soal dan lupa langkah-langkahnya, maka ia akan gagal dalam penyelesaiannya. Sedangkan murid yang memiliki pemahaman jika lupa masih dapat menemukan lagi langkah-langkah itu.
Seorang murid yang benar menyelesaikan soal tertentu dengan benar mungkin saja hanya karena hafal langkah-langkah yang harus ditempuhnya tanpa memiliki pengertian. Jika demikian, menghafal langkah-langkah penyelesaian berbagai macam soal makin lama akan menjadi beban yang makin berat. Bila murid itu harus menyelesaikan sebuah bentuk soal dan lupa langkah-langkahnya, maka ia akan gagal dalam penyelesaiannya. Sedangkan murid yang memiliki pemahaman jika lupa masih dapat menemukan lagi langkah-langkah itu.
Penerapan Pendekatan Sintetik Dalam Mencari Luas Permukaan Tabung
KerucutKerucut adalah suatu benda yang dibatasi oleh bidang lengkung (selimut) dan bidang alas yang berbentuk lingkaran.
Volume Kerucut = 1/3. Luas alas. Tinggi kerucut
= 1/3. Luas lingkaran. Tinggi kerucut
= 1/3.
Contoh Soal :
Sebuah kerucut memiliki tinggi 30 cm dan keliling alasnya 66 cm. Jika diketahui = 22/ 7. Tentukan volume kerucut.
Penyelesaian :
Sebelum menentukan volume kerucut kita harus mengetahui dulu jari-jari alas kerucut :
Keliling alas =
2.
. r
66 cm = 2.
. r
66 cm = 2. 22/ 7 . r
r =10,5 cm
Maka Volume Kerucut = 1/3.
. t
= 1/3
. 30 cm
= 3465 cm3
66 cm = 2.
66 cm = 2. 22/ 7 . r
r =10,5 cm
Maka Volume Kerucut = 1/3.
= 1/3
= 3465 cm3
2.7
Perbedaan Pendekatan Formal, Informal, Intuitif, Analitik, dan Sintetik
|
NO
|
Pendekatan Pembelajaran
|
Perbedaan
|
|
1
|
Pendekatan
Formal
|
Proses
pembelajaran yang penjelasan mengenai suatu materi dijelaskan secara rinci
dan tersusun. Dan akan dijelaskan cara mendapatkan dan menurunkan rumus tersebut.
|
|
2
|
Pendekatan
Informal
|
Proses
pembelajaran dilakukan dengan langsung menggunakan rumus yang telah ada tanpa
menurunkan atau membuktikan kebenarannya terlebih dahulu.
|
|
3
|
Pendekatan
Intuitif
|
Suatu
bentuk pemecahan masalah dalam mengajar atau proses belajar mengajar dengan
menggunakan bisikan atau gerakan hati untuk mengerti dan mengetahui sesuatu
tanpa berpikir terlebih dahulu yang biasanya berbentuk permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari.
|
|
4
|
Pendekatan
Analitik
|
Pendekatan
dimana pembahasan bahan pelajarannya dimulai dari hal yang belum diketahui ke
hal yang sudah diketahui. Dan merupakan pendekatan yang logis
karena setiap langkahnya selalu beralasan.
|
|
5
|
Pendekatan
Sintetik
|
Pembahasan
permasalahan matematika dengan pendekatan sintetik mulai dari hal yang
diketahui akhirnya sampai pada yang ingin diketahui.
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
2. Formal
adalah bersifat matematis, melalui jalur – jalur logis, sistematis, dan
menggunakan kaidah aksiomatis ( definisi, aksioma, atau teorema ).
3. Informal
berarti tidak menurut aturan resmi dalam prosedur matematis.
4. Analitik
yaitu cara mengerjakan proses matematika dimulai dari hal-hal yang diketahui.
5. Sintetik
dimulai dengan menjabarkan hal yang ditanyakan.
6. Pendekatan
intuitif adalah suatu bentuk pemecahan masalah dalam mengajar atau proses
belajar mengajar dengan menggunakan bisikan atau gerakan hati untuk mengerti
dan mengetahui sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu yang biasanya berbentuk
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
3.2
Saran
Dengan adanya
pendekatan ini diharapkan kepada para pembaca untuk dapat memahami pendekatan
apa saja yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar