Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. Namun dalam praktik pendidikan yang universal, akan ditemukan keberagaman sebanyak keragaman komunitas manusia. Itulah sebabnya pendidikan hanya ditemukan unsure universalnya saja. Keragaman pendidikan yang terjadi di atas bumi ini disebabkan karena perbedaan cara memberikan makna terhadap pendidikan itu sendiri sebagai gejala social.
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral/ lambang bilangan. Banyaknya suku bangsa di dunia menyebabkan banyaknya sistem numerasi yang berbeda. Oleh karena itu suatu bilangan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam lambang, tetapi suatu lambang menunjuk hanya pada satu bilangan.
Sistem numerasi selalu berkembang selama berabad-abad dari masa ke masa hingga saat ini, kita tidak dapat pungkiri bahwa pendidikan matematika sangat di perlukan dan telah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap kehidupan manusia dan masyarakat, manusia membutuhkan matematika dalam perhitungan sederhana, yaitu khususnya dalam bidang perdangangan, menjual dan membeli suatu barang, dan semakin lama semakin meningkat sehingga manusia perlu mengembangkan sistem numerasi.
Di dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu yang namanya bilangan karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains,ekonomi,ataupun dalam dunia musik, filosofi, dan hiburan serta aspek kehidupan lainnya. Adanya bilangan membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan, termasuk perhitungan pertanian, dan perdangangan.
1.2 Rumusan Masalah
- Sejarah Matematika
- Sejarah Pendidikan
- Sejarah Pendidikan Matematika
- Berbagai Sistem Numerasi dan Perkembangannya
- Untuk mengetahui sejarah matematika
- Untuk mengetahui sejarah pendidikan
- Untuk mengetahui sejarah pendidikan matematika
- Untuk mengetahui berbagai sistem numerasi dan perkembangannya
Bab II
Pembahasan
Pembahasan
2.1 Sejarah Matematika dan Pendidikan
2.1.1 Sejarah Matematika
Kata “matematika” berasal dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi “pengkajian matematika”, bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah μαθηματικός (mathēmatikós), berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis. Secara khusus, μαθηματικὴ τέχνη (mathēmatikḗ tékhnē), di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni matematika.
Penemu matematika untuk pertama kalinya belum bisa dipastikan sampai saat ini. Namun untuk pertama kalinya matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi adalah Thales (624-550 SM). Merujuk pada pemastian atas penemu matematika yang sebenarnya, sehingga terjadi beberapa pangkajian atas sejarah dari terbentuknya matematika. Cabang pengkajian yang dikenal sebagai sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika pada masa silam.
Perkembangan Matematika dari zaman kuno hingga zaman pertengahan tidak ada perkembangan yang berarti dan mengalami kemandekan. Dimulai abad ke-16 atau masa Renaissance. Kemudian Matematika itu sendiri ternyata sudah dikenal sejak tahun 300 SM. Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.
2.1.2 Sejarah Pendidikan
Sejarah pendidikan ialah kajian yang membahas perkembangan pendidikan dari dahulu sampai sekarang yang meliputi sistem pendidikan, keagamaan dan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan kebudayaan. Pendidikan diharapkan bertujuan dan mampu mengembangkan berbagai macam potensi peserta didik serta mengembangkan kepribadian mereka secara lebih harmonis. Tujuan pendidikan juga diarahkan untuk mengembangkan aspek keagamaan, kemanusiaan, kemanusiaan, serta kemandirian peserta didik.
- Sejarah Pendidikan di Dunia
- Zaman Realisme
- Pendidikan lebih dihargai daripada pengajaran,
- Pendidikan harus menekankan aktivitas sendiri
- Penanaman pengertian lebih penting daripada hafalan
- Pelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak
- Pelajaran harus diberikan satu per satu, dari yang paling mudah
- Zaman Rasionalisme
- ZamanNaturalisme
- Zaman Developmentalisme
- Zaman Nasionalisme
- Zaman Liberalisme
- Zaman Sosialisme
- Sejarah Pendidikan di Indonesia
- Zaman Pengaruh Hindu dan Budha datang ke Indonesia
- Zaman Pengaruh Islam (Tradisional) Islam mulai masuk ke Indonesia
- Zaman Pengaruh Nasrani (Katholik dan Kristen)
- Zaman Kolonial Belanda
- Zaman Kolonial Jepang
- Zaman Kemerdekaan (Awal)
- Zaman Orde Lama
- Zaman Orde Baru
- Zaman Reformasi
2.1.3 Sejarah Pendidikan Matematika
Matematika SD merupakan bagian dari sistem pendidikan di peradaban paling kuno. Buku teks Matematika pertama yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Perancis telah diterbitkan oleh Robert Recorde , dimulai dengan The Grounde dari Artes pada tahun 1540. Pada matematika abad kedua puluh merupakan bagian dari kurikulum inti di semua negara-negara maju.
2.2 Berbagai Sistem Numerasi dan Perkembangannya
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral. Sistem numerasi selalu berkembang selama berabad-abad dari masa ke masa hingga saat ini, kita tidak dapat pungkiri bahwa pendidikan matematika sangat di perlukan dan telah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap kehidupan manusia dan masyarakat, manusia membutuhkan matematika dalam perhitungan sederhana, yaitu khususnya dalam bidang perdangangan, menjual dan membeli suatu barang, dan semakin lama semakin meningkat sehingga manusia perlu mengembangkan sistem numerasi.
- Sistem Numerasi Mesir Kuno Mesir (±3000 SM)
- Sistem Numerasi Babilonia (±2000 SM)
Sistem angka babilonia tidak memiliki angka nol, mereka menggunakan spasi untuk menandai tidak adanya angka dalam nilai tempat tertentu.
Ciri-ciri Sistem Numerasi Babilonia :
- menggunakan basis 60
- menggunakan nilai tempat
- simbol-simbol yang digunakan adalah ▼ dan <
- tidak mengenal simbol 0 (nol)
- Sistem Yunani Kuno (±600 SM)
- Yunani kuno attik
Lambang-lambang lain yang mendasari sistem ini, yaitu:
1 Ι
10 Δ [Deka]
100 Η [Hɛkaton]
1000 Χ [K ʰ ilioi / k ʰ ilias]
10000 Μ[Myrion]
Dalam sistem numerasi ini, lambang nol belum ada. Sistem numerasi ini adalah sistem numerasi aditif dan multiplikatif. Multiplikatif terlihat pada penggunaan lambang dimana setiap lambang dasar yang sama dapat disingkat dengan menggunakan lambang tersebut.
Contoh Penulisan Multiplikatif :
23 = Δ ΔIII
45 = Δ Δ Δ Δ┌
50 = Δ Δ Δ Δ Δ atau éΔ
120 = H Δ Δ
1234 = XHH Δ Δ ΔIIII
43210 =MMMMXXX HH Δ
- Yunani kuno alfabetik
Lambang yang digunakan dalam Sistem Numerasi Yunani Kuno Alfabetik
1 = α alpha 10 = ι iola 100 = ρ rho
2 = β beta 20 = κ kappa 200 = σ sigma
3 = γ gamma 30 = λ lambda 300 = τ tau
4 = δ delta 40 = μ mu 400 = υ upsilon
5 = ε epsilon 50 = ν nu 500 = φ phi
6 = ζ obselet digamma 60 = ξ xi 600 = χ chi
7 = ι zeta 70 = ο omicron 700 = ψ psi
8 = η eta 80 = π pi 800 = ω omega
9 = θ theta 90 = ά obselet koppa 900 = Ў obselet sampi
Aturan penulisan Sistem Yunani Kuno Alfabetik
Bilangan yang terdiri dari 2 (dua) digit caranya dengan menjumlahkan angka puluhan dengan angka satuan.
Contoh:
19 = 10 + 9 = iq
iv23 = 20 + 3 = Àg
78 = 70 + 8 = oh
Bilangan yang terdiri dari 3 (tiga) digit caranya dengan menjumlahkan angka ratusan dengan angka puluhan dengan angka satuan.
Contoh:
174 = 100+70+4 =rod
448 = 400+40+8 =umh
789 = 700+80+9 =jpq
Bilangan yang terdiri dari 4 (empat) digit atau ribuan, dengan cara membubuhi tanda aksen (‘).
Contoh:
1000 = a’
3734 = g’jld
1287 = a’spz
Bilangan yang terdiri dari 5 (lima) digit atau lebih, dengan menaruh angka yang bersangkutan di atas tanda M.
Contoh:
23734 = β Mg’jld
231578 =Àg Ma’foh
- Sistem Numerasi Maya (300 S.M)
Ciri- ciri Sistem Numerasi Maya :
- menggunakan basis 20
- mengenal simbol 0 (nol)
- ditulis secara tegak atau vertical
Contoh menulis 258.458 dalam bilangan Maya
1(20)4 = 160.000
12(20)3= 96.000
6(20)2 = 2.400
2(20)1 = 40
18(20)0 = 18 +
258.458
- Sistem Numerasi Cina (±200 SM)
- Sistem Numerasi Jepang-Cina (±200 SM)
| 一 Ichi Satu | 二 Ni Dua | 三 San Tiga | 四 Yon Empat | 五 Go Lima | 六 Roku Enam | 七 Nana Tujuh | 八 Hachi Delapan | 九 Kyu Sembilan | 十 Ju Sepuluh |
- Sistem Numerasi Romawi (±100 SM)
I =1, I disebut UNUS
V =5 , V disebut QUINQUE
X =10, X disebut DECEM
L =50, L disebut QUINQUAGINTA
C =100, C disebut CENTUM
M =1000
- Penjumlahan, jika lambang pada bagian kanan menyatakan bilangan yang lebih kecil.
- Pengurangan, jika lambang pada bagian kiri menyatakan bilangan yang lebih kecil.
CX = 100+10 = 110 (dari kiri ke kanan nilainya menurun,jadi dijumlahkan)
XC = 100-10 = 90 (dari kiri ke kanan nilainya naik,jadi dikurangkan)
Adapun aturan resmi penggunaan huruf yang lain adalah sebagai berikut:
- Huruf pengurangan hanyalah pangkat sepuluh, seperti l, X, dan C.
- Kurangkan hanya satu huruf dari sebuah angka tunggal.
- Jangan mengurangkan huruf dari huruf yang besarnya lebih dari sepuluh kali.
- Aturan yang berlaku di Mesir, empay ditulis IV dan bukan IIII
- Selama tahun pertengahan, angka Romawi N digunakan sebagai lambang “nullae”yang menyatakan nol.
- Sistem Numerasi Hindu-Arab (±300SM- 750 M)
- Menggunakan sepuluh macam angka yaitu 0 sampai dengan 9;
- Menggunakan sistem bilangan dasar sepuluh.
- Menggunakan sistem nilai tempat.
- Menggunakan sistem penjumlahan dan perkalian.
Bab III
Penutup
Penutup
3.1 Kesimpulan
- Kata “matematika” berasal dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi “pengkajian matematika”, bahkan demikian juga pada zaman kuno.
- Sejarah pendidikan ialah kajian yang membahas perkembangan pendidikan dari dahulu sampai sekarang yang meliputi sistem pendidikan, keagamaan dan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan kebudayaan.
- Matematika SD merupakan bagian darisistem pendidikan di peradaban paling kuno.
- Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral.
3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai perkembangan matematika dari waktu ke waktu ini, semoga kita bisa menambah wawasan dan mengetahui bagaimana perkembangan matematika yang sebenarnya. Kami menyadari masih banyak dapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami meminta kritik dan saran kepada dosen pengampuh untuk penyempurnaan makalah kami ini, dan kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.penemuanterbaru.com/2015/04/penemu-matematika.html
http://pesonamatematik.blogspot.co.id/2013/09/sejarah-asal-usul-dan-perkembangan.html
http://budi-ghost.blogspot.co.id/2013/02/definisi-sejarah-pendidikan.html
http://miy90.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-pendidikan-di-dunia-dan.html
http://adhieagipsha.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-pendidikan-matematika.html
http://sistemnumerasi.blogspot.co.id/2016/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar