Minggu, 04 Februari 2018

Kondisi Ideal Pembelajaran dan Keterampilan Dasar Mengajar




MAKALAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
(Kondisi Ideal Pembelajaran dan Keterampilan Dasar Mengajar)


Disusun Oleh :
Kelompok 13
Kelas 2D
1.      Tasya Qorina Ismail
2.      Vidya Laras Djati


Dosen Pengampuh : Endang Istikomah S.Pd., M.Ed

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2017
 





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Mengajar (teaching) dapat membantu siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa, dan bukan pada äpa yang dipelajari siswa. Dengan demikian perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengorganisasi pembelajaran, bagiaman cara menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat di sekolah-sekolah, seringkali guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektifitas pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar mampu mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau dan mampu belajar. Untuk bisa belajar efektif setiap orang perlu mengetahui apa arti belajar sesungguhnya.



1.2  Rumusan Masalah
  1. Apa itu kondisi ideal pembelajaran ?
  2. Bagaimana keterampilan dasar mengajar ?
1.3  Tujuan Masalah
  1. Untuk mengetahui kondisi ideal pembelajaran.
  2. Untuk mengetahui keterampilan dasar mengajar.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Kondisi Ideal Pembelajaran
       A.  Pengertian Kondisi Belajar
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Ideal adalah sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki. Pembelajaran yang ideal ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif. Dari defenisi belajar dan pembelajaran serta ideal, maka hakikat pembelajaran yang ideal adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang ideal mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran ideal juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa dan juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri.

  1. Pembelajaran yang Ideal
Hal-hal yang harus dilakukan agar pembelajaaraan menjadi pembelajaraan ideal :
1)   Memilih Metode Pembelajaran yang Baik
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tidak terlepas dari berbagai komponen belajar yang saling mendukung. Komponen-komponen tersebut antara lain berkaitan dengan pemilihan strategi, metode dan teknik pembelajaran dengan tujuan untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang baik, guru dituntut harus mampu menguasai berbagai metode dan teknik dalam pembelajaran. Untuk itu agar mendapatkan hasil yang baik, maka pembelajaran harus direncanakan, karena tanpa rencana yang baik maka pembelajaran tidak akan mempunyai arah yang jelas. Perencanaan pembelajaran dapat dimulai dari strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam rangka memanfaatkan sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diharapkan sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran. Jadi sasaran utama dari penggunaan strategi dalam pembelajaran ini yaitu agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan apa yang direncanakan. Pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh peserta didik. Jenis metode pembelajaran sangat bermacam-macam, tinggal bagaimana seorang guru menggunakan metode mana yang sesuai dengan rencana yang dibuatnya.
Teknik pembelajaran adalah penerapan dari pemilihan strategi dan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. Meskipun masing-masing guru menggunakan metode yang sama namun dalam proses pembelajaran mereka dapat menggunakan teknik yang berbeda. Dengan kata lain bahwa teknik merupakan isi dari suatu metode, namun tidak ditentukan secara pasti teknik seperti apa yang akan digunakan karena tergantung dari pribadi gurunya. Masalah soal, pembelajaran kuantum, pembelajaran siklus, pembelajaran kooperatif dan lain-lain yang di dalamnya memuat berbagai metode dan teknik pembelajaran. Dengan kata lain, metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Masing-masing strategi dan metode pembelajaran tersebut tentu banyak sekali kekurangan dan kelebihannya. Untuk itu dalam praktik pembelajaran, guru harus pandai-pandai memadukan metode yang satu dengan metode lain untuk menyesuaikan dengan materi atau kondisi peserta didik sehingga dapat terjadi suatu pembaruan dalam proses pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Jadi dapat digambarkan bahwa hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran merupakan suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung

2)   Pembelajaran Aktif (Active Learning) dalam Kaitannya dengan Belajar Aktif
Belajar aktif dapat memacu siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran. Salah satu pendekatan yang efektif untuk membuat siswa aktif belajar baik secara fisik maupun mental adalah pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru saat melaksanakan PAKEM seperti pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, penataan ruang dan organisasi kelas. Selain menggunakan PAKEM  guru juga dapat menggunakan model pembelajaran aktif. Model pembelajaran aktif (active learning)  adalah suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran aktif memiliki banyak kelebihan-kelebihan.Banyak penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktif (active  learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.



3)   Cara Meningkatkan Belajar
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar siswa, yaitu:
a.    Kesiapan Fisik dan Mental. Bila siswa tidak siap belajar, maka pembelajaran akan berlangsung sia-sia atau tidak efektif. Dengan siap fisik dan mental, maka siswa akan dapat belajar secara aktif.
b.    Tingkatkan Konsentrasi. Saat belajar berlangsung, konsentrasi menjadi faktor penentu   yang amat penting bagi keberhasilannya.
c.    Tingkatkan Minat dan Motivasi. Tidak akan ada keberhasilan belajar diraih apabila siswa tidak memiliki minat dan motivasi
d.   Gunakan Strategi Belajar. Menggunakan berbagai strategi belajar yang cocok sangat   penting agar perolehan hasil belajar menjadi maksimal.
e.    Belajar Sesuai Gaya Belajar. Setiap individu demikian pula siswa memiliki gaya belajar dan jenis kecerdasan dominan yang berbeda-beda. Guru harus mampu memberikan situasi dan suasana belajar yang memungkinkan agar semua gaya belajar siswa terakomodasi dengan baik. Pemilihan strategi, metode, teknik dan model pembelajaran yang sesuai akan sangat berpengaruh
f.     Belajar Secara Holistik (menyeluruh), mempelajari sesuatu tidak bisa sepotong-sepotong. Informasi yang dipelajari harus utuh dan menyeluruh. Perlu untuk menekankan hal ini kepada siswa, agar mereka belajar secara holistik tentang materi yang sedang mereka pelajari. Pengetahuan akan informasi secara holistik dan utuh akan membuat belajar lebih bermakna.
g.    Berbagi pengetahuan yang baru atau sudah dimiliki akan menjadikan informasi atau pengetahuan itu terelaborasi dengan mantap.
h.    Uji Hasil Belajar. Ujian atau tes hasil belajar penting karena ia dapat menjadi umpan balik kepada siswa yang bersangkutan sampai sejauh mana penguasaan mereka terhadap suatu materi belajar. Siswa menjadi mempunyai peta kekuatan dan kelemahan hasil belajar mereka sehingga mereka dapat memperbaiki atau memperkayanya.

4)   Ciri-ciri siswa yang aktif belajar
Semua siswa yang sedang belajar secara aktif mempunyai ciri-ciri yang dapat dengan mudah diamati. Ciri-ciri tersebut yaitu:
a.    Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa, dimana siswa yang aktif belajar selalu menemukan pengetahuan, informasi, atau keterampilan dengan mengalami langsung.
b.    Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman);
c.    Siswa berpikir reflektif. Siswa-siswa yang belajar secara aktif tampak pula mengomentari (tidak hanya meminta untuk dikomentari),menyimpulkan  proses pembelajaran, mencoba memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajarannya, dan menyimpulkan  materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri 

5)   Macam-macam Strategi Pembelajaran
Ada berbagai strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Di bawah ini disebutkan beberapa cara untuk menjadikan pembelajaran guru menjadi lebih menarik, diantaranya :
a.    Pembelajaran Aktif (Active Learning).Pembelajaran Aktif - Pembelajaran Aktif adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa di kelas selain hanya pasif mendengarkan ceramah seorang guru. Penelitian menunjukkan bahwa belajar aktif meningkatkan pemahaman siswa dan penyimpanan informasi dan sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis.
b.    Clicker. Clicker memungkinkan guru untuk secara cepat mengumpulkan dan meringkas tanggapan siswa untuk pertanyaan pilihan ganda.
c.    Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran Kooperatif / Cooperative Learning - Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran harus secara hati-hati direncanakan dan dilaksanakan, dan dalam pelaksanaannya tersebut, pembelajaran kooperatif tidak memerlukan kelompok permanen.
d.   Berpikir Kritis(Critical Thinking). Berpikir Kritis - Berpikir kritis adalah kumpulan kegiatan mental (pikiran) yang mencakup kemampuan untuk berintuisi, mengklarifikasi, merenung, menghubungkan, menyimpulkan, dan menilai. Guru harus membawa kegiatan berpikir kritis ini secara bersama-sama dan memungkinkan siswa untuk mempertanyakan materi pembelajaran/pengetahuan yang ada.
e.    Diskusi (Discussion) Strategi Diskusi - Melibatkan siswa dalam diskusi akan memperdalam proses pembelajaran dan memotivasi mereka, dengan jalan mendorong mereka untuk mengembangkan pendapat dan pandangan mereka sendiri dan mendengar suara mereka sendiri. Sebuah lingkungan yang baik untuk interaksi dalam strategi diskusi sangat diperlukan untuk mendorong siswa agar mau dan mampu berbicara.

6)   Ciri-ciri Metode Mengajar yang Efektif
Ada beberapa ciri yang dapat membuat kita dapat menilai sebuah metode mengajar apakah efektif atau tidak untuk suatu pembelajaran. Berikut dipaparkan beberapa Ciriciri metode mengajar yang efektif:
a.    Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
b.    Membuat siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu. Membuat siswa menjadi tertantang.
c.    Membuat siswa aktif secara mental, fisik, dan psikis
d.   Membantu siswa tumbuh kreatif.
e.    Mudah dilaksanakan oleh guru. menggunakan metode-metode mengajar yang mudah dan tidak membutuhkan kerja keras semata.

7)   Cara Menentukan Strategi, Metode, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran yang Efektif.
Untuk menentukan atau memilih pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang sesuai, maka guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal, seperti:
a.    Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.
b.    Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan materi pembelajaran
c.    Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
Beberapa pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran mungkin sangat ideal untuk dipilih, tetapi sebelum benar-benar memilihnya, guru kembali harus memperhatikan ketersedian media pembelajaran, alat, bahan, dan sumber belajar.
a)         Cara menentukan strategi, metode, pendekatan, dan teknik
pembelajaran dilihat dari :
a.          Kemampuan Siswa
b.         Gaya belajar siswa.
c.          Ketersediaan waktu.
d.         Jaminan adanya variasi.
e.          Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan
siswa-siswa

2.2    Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus yang harus dimiliki guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas secara efektif, efisien, dan profesional (As.gilcman, 1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajaran dalam melaksanakan tugas dan mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu :
1      Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach).
2      Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk dalam aspek nomor dua yaitu cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan, dan lain-lain.
Macam-macam keterampilan mengajar yang berkaitan dengan praktik pengajaran mikro, menurut Allen and Ryan (1969) dalam bukunya Micro Teaching ada 14 (komponen keterampilan mengajar).
1.         Stimulus variation (variasi stimulasi).
2.         Set Induction (siasat memulai/mengawali pengajaran).
3.         Closure (siasat mengakhiri/menutup pengajaran).
4.         Silence and Non Verbal Cues (isyarat/sasmitra).
5.         Reinforcement of StudentPartisipation (penguatan pada keterlibatan
       pelajar dalam pengajaran).
6.         Fluency in Asking Questions( kefasihan bertanya).
7.         Probing Questions( pertanyaan melacak/menggali).
8.         Higher Order Questions (pertanyaan tingkat tinggi).
9.         Divergent Questions (pertanyaan divergen / belum pasti).
10.     Recognizing Attending Behavior (mengenal tingkah laku yang tampak).
11.     Illustrating and Use of Example (Pengilustrasian dan penggunaan
       contoh).
12.     Lecturing (Berceramah).
13.     Planned Repetition (Pengulangan yang direncanakan).
14.     Completeness of Communication (Kelengkapan berkomunikasi).
           



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.    Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
2.    Hal-hal yang harus dilakukan agar pembelajaaraan menjadi pembelajaraan ideal :
a.    Memilih Metode Pembelajaran yang Baik
b.    Pembelajaran Aktif (Active Learning) dalam Kaitannya dengan Belajar Aktif
c.    Cara Meningkatkan Belajar
d.   Ciri-ciri siswa yang aktif belajar
e.    Macam-macam Strategi Pembelajaran
f.     Ciri-ciri Metode Mengajar yang Efektif
g.    Cara Menentukan Strategi, Metode, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran yang Efektif.



DAFTAR PUSTAKA


 Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Renika Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar