MAKALAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
(Kondisi Ideal Pembelajaran dan Keterampilan Dasar
Mengajar)
Disusun Oleh :
Kelompok 13
Kelas 2D
1. Tasya Qorina Ismail
2. Vidya Laras Djati
Dosen Pengampuh : Endang Istikomah S.Pd., M.Ed
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengajar (teaching) dapat membantu
siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana
untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar.
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam
pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode
untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan
pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada.
Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan
pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan
atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah
sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu
sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang
mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu pembelajaran menaruh
perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa, dan bukan pada äpa yang
dipelajari siswa. Dengan demikian perlu diperhatikan adalah bagaimana cara
mengorganisasi pembelajaran, bagiaman cara menyampaikan isi pembelajaran, dan
bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi
secara optimal.
Interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat di sekolah-sekolah, seringkali
guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif,
sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tidak
efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektifitas
pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran
yang efektif, guru dituntut agar mampu mengelola proses pembelajaran yang
memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau dan mampu belajar. Untuk
bisa belajar efektif setiap orang perlu mengetahui apa arti belajar
sesungguhnya.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa itu kondisi ideal pembelajaran ?
- Bagaimana keterampilan dasar mengajar ?
1.3 Tujuan Masalah
- Untuk mengetahui kondisi ideal pembelajaran.
- Untuk mengetahui keterampilan dasar mengajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Kondisi
Ideal Pembelajaran
A. Pengertian Kondisi Belajar
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan
, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik.
Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61) adalah suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan
ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset
khusus dari pendidikan.Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang
baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan
dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar
belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan
guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal
utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan
pembelajaran.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru
untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru
yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Ideal adalah sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan
atau dikehendaki. Pembelajaran yang ideal ditandai dengan sifatnya yang
menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif. Dari defenisi belajar dan
pembelajaran serta ideal, maka hakikat pembelajaran yang ideal adalah proses
belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta
didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang ideal mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan
perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran
ideal juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa dan juga
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan
kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki
yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara
belajarnya sendiri.
- Pembelajaran yang Ideal
Hal-hal yang
harus dilakukan agar pembelajaaraan menjadi pembelajaraan ideal :
1) Memilih
Metode Pembelajaran yang Baik
Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang tidak terlepas dari berbagai komponen belajar
yang saling mendukung. Komponen-komponen tersebut antara lain berkaitan dengan
pemilihan strategi, metode dan teknik pembelajaran dengan tujuan untuk
mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Untuk menentukan strategi pembelajaran yang baik, guru dituntut harus mampu
menguasai berbagai metode dan teknik dalam pembelajaran. Untuk itu agar mendapatkan
hasil yang baik, maka pembelajaran harus direncanakan, karena tanpa rencana
yang baik maka pembelajaran tidak akan mempunyai arah yang jelas. Perencanaan
pembelajaran dapat dimulai dari strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam rangka memanfaatkan
sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diharapkan sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran. Jadi
sasaran utama dari penggunaan strategi dalam pembelajaran ini yaitu agar
kegiatan pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh
peserta didik. Jenis metode pembelajaran sangat bermacam-macam, tinggal
bagaimana seorang guru menggunakan metode mana yang sesuai dengan rencana yang
dibuatnya.
Teknik
pembelajaran adalah penerapan dari pemilihan strategi dan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Meskipun masing-masing guru menggunakan metode
yang sama namun dalam proses pembelajaran mereka dapat menggunakan teknik yang
berbeda. Dengan kata lain bahwa teknik merupakan isi dari suatu metode, namun
tidak ditentukan secara pasti teknik seperti apa yang akan digunakan karena
tergantung dari pribadi gurunya. Masalah soal, pembelajaran kuantum,
pembelajaran siklus, pembelajaran kooperatif dan lain-lain yang di dalamnya
memuat berbagai metode dan teknik pembelajaran. Dengan kata lain, metode dan
teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Masing-masing
strategi dan metode pembelajaran tersebut tentu banyak sekali kekurangan dan
kelebihannya. Untuk itu dalam praktik pembelajaran, guru harus pandai-pandai
memadukan metode yang satu dengan metode lain untuk menyesuaikan dengan materi
atau kondisi peserta didik sehingga dapat terjadi suatu pembaruan dalam proses
pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Jadi dapat
digambarkan bahwa hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran
merupakan suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan
pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang
kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses
pembelajaran berlangsung
2) Pembelajaran
Aktif (Active Learning) dalam Kaitannya dengan Belajar Aktif
Belajar
aktif dapat memacu siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran. Salah satu
pendekatan yang efektif untuk membuat siswa aktif belajar baik secara fisik
maupun mental adalah pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru saat melaksanakan
PAKEM seperti pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, penataan ruang dan
organisasi kelas. Selain menggunakan PAKEM guru juga dapat menggunakan
model pembelajaran aktif. Model pembelajaran aktif (active learning)
adalah suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran aktif memiliki banyak
kelebihan-kelebihan.Banyak penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktif
(active learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Cara
Meningkatkan Belajar
Ada beberapa
cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar
siswa, yaitu:
a.
Kesiapan Fisik dan Mental. Bila siswa tidak siap belajar,
maka pembelajaran akan berlangsung sia-sia atau tidak efektif. Dengan siap
fisik dan mental, maka siswa akan dapat belajar secara aktif.
b.
Tingkatkan Konsentrasi. Saat belajar berlangsung,
konsentrasi menjadi faktor penentu yang amat penting bagi
keberhasilannya.
c.
Tingkatkan Minat dan Motivasi. Tidak akan ada
keberhasilan belajar diraih apabila siswa tidak memiliki minat dan motivasi
d.
Gunakan Strategi Belajar. Menggunakan berbagai
strategi belajar yang cocok sangat penting agar perolehan hasil
belajar menjadi maksimal.
e.
Belajar Sesuai Gaya Belajar. Setiap individu demikian
pula siswa memiliki gaya belajar dan jenis kecerdasan dominan yang
berbeda-beda. Guru harus mampu memberikan situasi dan suasana belajar yang
memungkinkan agar semua gaya belajar siswa terakomodasi dengan baik. Pemilihan
strategi, metode, teknik dan model pembelajaran yang sesuai akan sangat
berpengaruh
f.
Belajar Secara Holistik (menyeluruh), mempelajari
sesuatu tidak bisa sepotong-sepotong. Informasi yang dipelajari harus utuh dan
menyeluruh. Perlu untuk menekankan hal ini kepada siswa, agar mereka belajar
secara holistik tentang materi yang sedang mereka pelajari. Pengetahuan akan
informasi secara holistik dan utuh akan membuat belajar lebih bermakna.
g.
Berbagi pengetahuan yang baru atau sudah dimiliki akan
menjadikan informasi atau pengetahuan itu terelaborasi dengan mantap.
h.
Uji Hasil Belajar. Ujian atau tes hasil belajar
penting karena ia dapat menjadi umpan balik kepada siswa yang bersangkutan
sampai sejauh mana penguasaan mereka terhadap suatu materi belajar. Siswa
menjadi mempunyai peta kekuatan dan kelemahan hasil belajar mereka sehingga
mereka dapat memperbaiki atau memperkayanya.
4) Ciri-ciri
siswa yang aktif belajar
Semua siswa
yang sedang belajar secara aktif mempunyai ciri-ciri yang dapat dengan mudah
diamati. Ciri-ciri tersebut yaitu:
a.
Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh
siswa, dimana siswa yang aktif belajar selalu menemukan pengetahuan, informasi,
atau keterampilan dengan mengalami langsung.
b.
Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi
pelajaran (membangun pemahaman);
c.
Siswa berpikir reflektif. Siswa-siswa yang belajar
secara aktif tampak pula mengomentari (tidak hanya meminta untuk
dikomentari),menyimpulkan proses pembelajaran, mencoba memperbaiki
kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajarannya, dan menyimpulkan
materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri
5) Macam-macam
Strategi Pembelajaran
Ada berbagai
strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan pembelajaran
siswa. Di bawah ini disebutkan beberapa cara untuk menjadikan pembelajaran guru
menjadi lebih menarik, diantaranya :
a.
Pembelajaran Aktif (Active Learning).Pembelajaran
Aktif - Pembelajaran Aktif adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa di kelas
selain hanya pasif mendengarkan ceramah seorang guru. Penelitian menunjukkan
bahwa belajar aktif meningkatkan pemahaman siswa dan penyimpanan informasi dan
sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kognitif yang lebih tinggi,
seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis.
b.
Clicker. Clicker memungkinkan guru untuk secara cepat
mengumpulkan dan meringkas tanggapan siswa untuk pertanyaan pilihan ganda.
c.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran Kooperatif / Cooperative Learning - Pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif merupakan pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam
kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran harus secara
hati-hati direncanakan dan dilaksanakan, dan dalam pelaksanaannya tersebut,
pembelajaran kooperatif tidak memerlukan kelompok permanen.
d.
Berpikir Kritis(Critical Thinking). Berpikir Kritis -
Berpikir kritis adalah kumpulan kegiatan mental (pikiran) yang mencakup
kemampuan untuk berintuisi, mengklarifikasi, merenung, menghubungkan,
menyimpulkan, dan menilai. Guru harus membawa kegiatan berpikir kritis ini
secara bersama-sama dan memungkinkan siswa untuk mempertanyakan materi
pembelajaran/pengetahuan yang ada.
e.
Diskusi (Discussion) Strategi Diskusi - Melibatkan
siswa dalam diskusi akan memperdalam proses pembelajaran dan memotivasi mereka,
dengan jalan mendorong mereka untuk mengembangkan pendapat dan pandangan mereka
sendiri dan mendengar suara mereka sendiri. Sebuah lingkungan yang baik untuk
interaksi dalam strategi diskusi sangat diperlukan untuk mendorong siswa agar
mau dan mampu berbicara.
6) Ciri-ciri
Metode Mengajar yang Efektif
Ada beberapa
ciri yang dapat membuat kita dapat menilai sebuah metode mengajar apakah
efektif atau tidak untuk suatu pembelajaran. Berikut dipaparkan beberapa
Ciriciri metode mengajar yang efektif:
a. Mengembangkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
b. Membuat
siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu. Membuat siswa menjadi tertantang.
c. Membuat
siswa aktif secara mental, fisik, dan psikis
d. Membantu
siswa tumbuh kreatif.
e. Mudah
dilaksanakan oleh guru. menggunakan metode-metode mengajar yang mudah dan tidak
membutuhkan kerja keras semata.
7) Cara
Menentukan Strategi, Metode, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran yang Efektif.
Untuk
menentukan atau memilih pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran
yang sesuai, maka guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal,
seperti:
a. Kesesuaian
pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran.
b. Kesesuaian
pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan materi
pembelajaran
c. Ketersediaan
media, alat, bahan, dan sumber belajar.
Beberapa
pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran mungkin sangat ideal
untuk dipilih, tetapi sebelum benar-benar memilihnya, guru kembali harus
memperhatikan ketersedian media pembelajaran, alat, bahan, dan sumber belajar.
a)
Cara menentukan strategi, metode, pendekatan, dan
teknik
pembelajaran
dilihat dari :
a.
Kemampuan Siswa
b.
Gaya belajar siswa.
c.
Ketersediaan waktu.
d.
Jaminan adanya variasi.
e.
Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa,
siswa-guru, dan
siswa-siswa
2.2
Keterampilan
Dasar Mengajar
Keterampilan
dasar mengajar adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus yang
harus dimiliki guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara agar dapat
melaksanakan tugas secara efektif, efisien, dan profesional (As.gilcman, 1991).
Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan
atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajaran
dalam melaksanakan tugas dan mengajarnya.
Dalam
mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga
pengajar, yaitu :
1 Menguasai
materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach).
2 Menguasai
metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach).
Keterampilan
dasar mengajar termasuk dalam aspek nomor dua yaitu cara membelajarkan siswa.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih
dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja,
tetapi menyangkut aspek lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional,
karakter, kebiasaan, dan lain-lain.
Macam-macam keterampilan mengajar yang
berkaitan dengan praktik pengajaran mikro, menurut Allen and Ryan (1969) dalam
bukunya Micro Teaching ada 14
(komponen keterampilan mengajar).
1.
Stimulus variation (variasi stimulasi).
2.
Set Induction (siasat memulai/mengawali
pengajaran).
3.
Closure (siasat mengakhiri/menutup
pengajaran).
4.
Silence and Non Verbal Cues
(isyarat/sasmitra).
5.
Reinforcement of StudentPartisipation
(penguatan pada keterlibatan
pelajar
dalam pengajaran).
6.
Fluency in Asking Questions( kefasihan
bertanya).
7.
Probing Questions( pertanyaan
melacak/menggali).
8.
Higher Order Questions (pertanyaan
tingkat tinggi).
9.
Divergent Questions (pertanyaan divergen
/ belum pasti).
10. Recognizing
Attending Behavior (mengenal tingkah laku yang tampak).
11. Illustrating
and Use of Example (Pengilustrasian dan penggunaan
contoh).
12. Lecturing
(Berceramah).
13. Planned
Repetition (Pengulangan yang direncanakan).
14. Completeness
of Communication (Kelengkapan berkomunikasi).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
2. Hal-hal yang
harus dilakukan agar pembelajaaraan menjadi pembelajaraan ideal :
a. Memilih
Metode Pembelajaran yang Baik
b. Pembelajaran
Aktif (Active Learning) dalam Kaitannya dengan Belajar Aktif
c. Cara
Meningkatkan Belajar
d. Ciri-ciri
siswa yang aktif belajar
e. Macam-macam
Strategi Pembelajaran
f. Ciri-ciri
Metode Mengajar yang Efektif
g. Cara
Menentukan Strategi, Metode, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran yang Efektif.
DAFTAR
PUSTAKA
Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Renika Cipta

Tidak ada komentar:
Posting Komentar